[PUISI] Kelahiran

Hari ini, tidak ada yang perlu dirayakan dari kelahiran

Pendar wajah di cermin seolah asing
Kisah-kisah di kepala berdesing
Sudahkah menjadi diri sendiri?
Sudikah menerima diri sendiri?

Tetapi aku telah sangat payah berlari
Menuntut ujudkan keinginan diri
Tetapi jiwaku telah koyak
Memaksa diri terlihat layak

Inikah bahagia itu?
Bukan!

Aku telah banyak menyakiti diri sendiri
Hari ini aku ingin mengusap rambutku sendiri
Mengecup dahiku sendiri
Memeluk ragaku sendiri

Aku telah lama mencampakkan diri
Membuang hakku dalam kubangan mulut mereka
Menyamarkan sedih di balik gelak semu
Menutup boyak dengan seringai

Namun hari ini, kutegakkan wajah asingku
Cermin itu kemudian menampakkan cekam
Saat erang memecah hening ruang
Sorai kelahiran mengudarakan riang

Aku menangis, kecil dan gigil
Mereka tergelak, menertawakan tangisan bayi mungil
Tak ada yang tega menuntut jernih matanya
Tak ada yang kuasa mencibir ranum bibirnya

Dia menggeliat di pelupuk bumi
Jika sudah besar mau jadi apa nanti?
Tidak ada yang peduli!
Haru menyelimuti 20 Mei

Lalu Lilin-lilin mati sebelum sempat kutiup
Gelap menyekap di ruang pergumulan
Hari ini, tidak ada yang perlu dirayakan dari kelahiran

Baca Juga: [PUISI] Kabar Malam

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Fatimah Ridwan Photo Verified Writer Fatimah Ridwan

75% Introvert

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Yudha

Berita Terkini Lainnya