[PUISI] Triasih Kula
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Asih tak pernah kau sisihkan sejak awal mula memandang
Bujuk rayu yang selalu melelehkan
Tak kuasa menahan kerinduan waktu silam
Kerut mata mulai tampak, membuat overthinking semakin beranak
Lazim jika kau memberi triasih
Tak beruntai, secercah triasih saja
Sederhana namun amatlah berat bagi pelaksana
Takut berkhianat yang membuatnya menyayat
Sudah kedua kali, jangan dibuat sakit lagi
Ingatlah, jika kerutannya semakin tak bisa kau hitung
Buat ia girang dengan aksi yang penuh pengorbanan
Buat penikmat tersenyum atas buah triasih yang dulu ia berikan
Baca Juga: [PUISI] Rajutan Anglocita
Editor’s picks
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.