[PUISI] Natal yang Terluka
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sebentar lagi Natal
Rindu sudah mulai menggoda nakal
Tak sabar kekasih pulang bawa bekal
Lalu kusambut dengan spesial
Berdansa di depan api unggun
Di bawah pohon natal yang rimbun
Lalu dia tertegun
Ah, indahnya khayalan
Andai seperti itu gerangan
Setidaknya aku percaya angan
Sampai ketika telepon rumah berbunyi tak karuan
Kumatikan alunan lagu
Dan sebuah suara bicara dengan ragu
Kudengarkan tanpa mengganggu
Lalu air mata turun tanpa ragu-ragu
Kuingat kembali ucapan yang berbunyi dalam perjalanan
Kukira dia akan pulang ke rumah dengan senyuman
Ternyata tak sesuai perkiraan
Siapa sangka dia pulang ke rumah Tuhan
Desember, untuk apa kau bawa malapetaka?
Natalku telah celaka
Kekasihku pergi ke alam baka
Aku luka.
Baca Juga: [PUISI] Hanya Seminggu
Editor’s picks
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.