[PUISI] Esensi Batin

Petunjuk untuk mengerti

Mengemukakan suara hati yang menjerit
Menjelaskan segenap masalah yang rumit
Teringat sejumput garam yang tidak pahit
Mengumpulkan kedamaian pikiran tanpa sakit

Wahai batin yang memanggil dengan gesit
Belum mengerti esensi makna yang terhimpit
Meski berulang kali menatap langit-langit
Suasana diri yang tak terukir dengan sumpit

Sudah duduk diam memandang suatu bukit
Secercah kebahagiaan baru terkumpul sedikit 
Melepaskan kegundahan yang terasa sengit
Semoga kenangan tidak lagi berbelit-belit
Jiwa diwarnai kerinduan untuk segera bangkit

Baca Juga: [PUISI] Bahkan Hujan Hadir untuk Melengkapi Sedihmu

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Frederick K Photo Verified Writer Frederick K

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Kidung Swara Mardika

Berita Terkini Lainnya