[PUISI] Esensi Batin
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Mengemukakan suara hati yang menjerit
Menjelaskan segenap masalah yang rumit
Teringat sejumput garam yang tidak pahit
Mengumpulkan kedamaian pikiran tanpa sakit
Wahai batin yang memanggil dengan gesit
Belum mengerti esensi makna yang terhimpit
Meski berulang kali menatap langit-langit
Suasana diri yang tak terukir dengan sumpit
Sudah duduk diam memandang suatu bukit
Secercah kebahagiaan baru terkumpul sedikit
Melepaskan kegundahan yang terasa sengit
Semoga kenangan tidak lagi berbelit-belit
Jiwa diwarnai kerinduan untuk segera bangkit
Baca Juga: [PUISI] Bahkan Hujan Hadir untuk Melengkapi Sedihmu
Editor’s picks
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.