[PUISI] Sandaran Tanpa Batas

Diberikan waktu untuk merenung

Seolah-olah harapan itu datang menjemput diri yang letih

Menjenguk ingatan yang perlu perhatian sejenak

Dilema rasa jika bersandar tanpa batas apapun

Memendam segala daya yang terselubung dalam jiwa

 

Bagaimana rasanya diam sejenak dalam keheningan yang murni?

Alunan suara yang merdu tak terdengar seperti kenyataan itu

Inilah kehendak dalam kekosongan yang tak mampu digambarkan

Menyiratkan segenggam benih yang memicu rasa tenteram

 

Sandaran itu mulai hilang ditelan waktu yang tak mau menunggu

Terlalu lamban dalam memilih harapan yang nyata

Seandainya jalan itu terbuka saat waktu yang sempurna

Tapi ternyata batin mudah terusik oleh kenyamanan semu

 

Jika memang saja ada penolong dalam situasi yang penuh ikatan

Tak perlu lagi diuji dalam kekecewaan yang dipenuhi seratus tanda tanya

Hingga kemudian waktu itu tiba

Bersabarlah dalam sumber kejernihan pikiran

Baca Juga: [PUISI] Saga Asmara Kita

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Frederick K Photo Verified Writer Frederick K

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Indiana Malia

Berita Terkini Lainnya