[PUISI] Insomnia

Tetap tak mampu terlelap

Dua pasang mata
Yang pendarkan asa
Mengawali pertemuan kita
Memintas titian rasa

Tetap berbekas
Memori jumpa pertama
Simpulan senyum lepas
Dari ia yang binarkan permata

Dan tatkala rembulan mulai menyapa
Guratan wajahmu dalam angan
Kian berputar mencipta khayal
Sampai akhirnya siang dan malam
Dari sudut terkecil
Hingga luasnya cakrawala
Dirimu menjelma
Menjadi cerahnya mentari merah
Menjadi sejuknya angin menerpa
Kausibak bawah sadar
Yang lantas memaksa 'tuk terjaga

Malam kembali menapak
Tetap tak mampu terlelap

Baca Juga: [PUISI] Memilih Rindu 

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

E N C E K U B I N A Photo Verified Writer E N C E K U B I N A

Mau cari kerja yang bisa rebahan terus~

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Yudha

Berita Terkini Lainnya