[PUISI] Sepeda Onthel Ayah

Teringat selalu hari-hari lalu bersama Ayah
Dengan sepeda onthel-nya, kami susuri desa
Memang butut, tapi bergaya
Buktinya, banyak orang yang mengincarnya
Tapi Ayah tak tergiur dengan rupiah
Warisan keluarga, katanya

Sepeda onthel Ayah
Memang butut, tapi begitu berjasa
Sepanjang hari, sepanjang masa
Sekuat tenaga Ayah kayuh kedua pedalnya
Karena dengan onthel itu, ia mencari nafkah

Sepeda onthel Ayah memanglah butut
Tapi paling tercinta

Baca Juga: [PUISI] Candu