[PUISI] Di Bawah Pusara

Terjepit dan terhimpit; tenang atau resah

Lantai-lantai makam mengilat diterpa surya
Gundukan tanah berbukit menentukan nasibnya
Burung-burung berkicau terbawa oleh udara
Menyampaikan pesan kepada manusia bahwa ajal telah tiba

Cangkul menancap menggali tempat
Hanya sebuah kotak sementara beristirahat
Papan-papan nama bersaf meninggalkan jejak riwayat
Dari apa dan semua yang pernah tersirat

Berbaring menunggu hingga hari penimbangan
Tempat penetapan hidup damai atau penuh siksa kesengsaraan
Guci-guci terisi penuh hina dina: berlumurkan lumpur hitam pekat ulahnya
Cawan-cawan dijejali anggur kesucian: meluber hingga membasuh perbuatan

Mereka yang tertindih tanah pusara menghadap barat hingga kiamat
Resah menunggu atau tenang hingga hidup di akhirat
Roh terus meninggi dan jasad yang semakin membumi dimakan ulat
Hanya tulang tanpa daging sisa sejarah peradaban umat

Baca Juga: [PUISI] Sakit Hati

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Fuad Arkaan Al Nintendowii Photo Writer Fuad Arkaan Al Nintendowii

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Yudha

Berita Terkini Lainnya