[PUISI] Jeritan si Jelata

Jeritan dari kaum proletar abad ke-21

Perut tanpa isi
Lapar yang terus menghantui
Lelah yang tak kunjung henti
Entah mengapa itu terus terjadi

Gubuk-gubuk reyot
Berlapis kardus dan besi berkarat
Hanya itu tempat dirinya berlindung
Dari terik dan hujan

Hati mereka menjerit
Namun tak dapat didengar
Padahal mereka juga rakyat
Juga punya hak untuk didengar

Duhai malang nasibnya
Menjadi seorang jelata

Di abad semodern ini
Mereka menjadi bukti
Kegagalan sebuah ekonomi

Baca Juga: [PUISI] Pemakan Kertas

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Fitran Briliano Photo Verified Writer Fitran Briliano

Just a human

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Debby Utomo

Berita Terkini Lainnya