[PUISI] Jeritan si Jelata
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Perut tanpa isi
Lapar yang terus menghantui
Lelah yang tak kunjung henti
Entah mengapa itu terus terjadi
Gubuk-gubuk reyot
Berlapis kardus dan besi berkarat
Hanya itu tempat dirinya berlindung
Dari terik dan hujan
Hati mereka menjerit
Namun tak dapat didengar
Padahal mereka juga rakyat
Juga punya hak untuk didengar
Duhai malang nasibnya
Menjadi seorang jelata
Di abad semodern ini
Mereka menjadi bukti
Kegagalan sebuah ekonomi
Baca Juga: [PUISI] Pemakan Kertas
Editor’s picks
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.