[PUISI] Selongsong Kosong

Yang tertinggal hanyalah selongsong

Biru hari tua seperti menghias wajahnya
Mahkota putih pas melingkari kepalanya
Seyogyanya gemerlap bagai perak
Tapi, mengapa miliknya sendu bagai abu?

Kilas masa muda, ia semerbak tegak sebagai Sang Jawara
Ayam rimba hingga jagal hutan beton tunduk pada seringainya
Jejak langkahnya menggetarkan ladang dan jalan aspal
Hawa napasnya membuat raja kejang berdiri

Hidup Sang Waktu!
Sang Jawara pun takluk terduduk
Tak mampu jua ia menandingi digdaya waktu
Sekarang ia laksana kabut tipis menjelang petang
Sekosong selongsong
Tapi, waktu masih berdetak
Jalan apa yang akan engkau ambil nanti wahai Jawara Senja

Baca Juga: [PUISI] Garis Waktu

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Gadget To See Photo Writer Gadget To See

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Chalimatus Sa'diyah

Berita Terkini Lainnya