[PUISI] Ironi Ibu Pertiwi
Di balik tawa, ada sejuta nelangsa
pexels.com/Tom Fisk
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pernah di penghujung hari
Aku berjalan sendiri
Menyaksikan pergolakan hidup kota ini
Dan batinku berbisik murni
Bahwa gedung-gedung yang megah dan tinggi ini
Adalah nelangsa
Di antara duri-duri duka
Para rakyat jelata dan kaum papa
Baca Juga: [PUISI] Senja yang Kurindukan
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Topik:
Editorial Team
Show All