[PUISI] Ironi Ibu Pertiwi

Di balik tawa, ada sejuta nelangsa

Pernah di penghujung hari
Aku berjalan sendiri
Menyaksikan pergolakan hidup kota ini
Dan batinku berbisik murni
Bahwa gedung-gedung yang megah dan tinggi ini
Adalah nelangsa
Di antara duri-duri duka
Para rakyat jelata dan kaum papa

Baca Juga: [PUISI] Senja yang Kurindukan 

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Giffary Yusuf Photo Verified Writer Giffary Yusuf

Gemar berimajinasi

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Yudha

Berita Terkini Lainnya