[PUISI] Sang Arunika
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Arunika dari ufuk timur Indonesia
Membias kabut di teluk bumi persada
Mendapati pak tani yang tengah bahagia
Bermandikan gabah yang meroyak paksa
Tak ada lagi pening di kepala
Karena paceklik baru saja sirna
Menyalami butiran pasir di belakang rumah tetangga
Membayangi anak sekolah yang riang gembira
Bersama teman sebaya berbagi tawa
Menggenggam erat tas merah belian bunda
Berisi buku gambar dan pensil warna
Tak lupa jua nasi goreng rasa juara
Menggapai mega-mega penghias cakrawala
Bertabur riuh burung-burung penuh nuansa
Serta mata tajam sang elang jawara
Menembus pekatnya laut Banda
Menyeruak rimbunnya hutan rimba
Menyapa hangat dedaunan muda
Mengintip bunga yang tengah bersenggama
Hingga lahirlah buah manis terasa
Terhidang lezat di meja makan tercinta
Menemani pagiku yang teduh ceria
Dengan segelas susu dari Belanda
Baca Juga: [PUISI] Mengejar Cahaya
Editor’s picks
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.