[PUISI] Sang Arunika

Membuana di pagi yang ceria

Arunika dari ufuk timur Indonesia

Membias kabut di teluk bumi persada

Mendapati pak tani yang tengah bahagia

Bermandikan gabah yang meroyak paksa

Tak ada lagi pening di kepala

Karena paceklik baru saja sirna

 

Menyalami butiran pasir di belakang rumah tetangga

Membayangi anak sekolah yang riang gembira

Bersama teman sebaya berbagi tawa

Menggenggam erat tas merah belian bunda

Berisi buku gambar dan pensil warna

Tak lupa jua nasi goreng rasa juara

 

Menggapai mega-mega penghias cakrawala

Bertabur riuh burung-burung penuh nuansa

Serta mata tajam sang elang jawara

Menembus pekatnya laut Banda

 

Menyeruak rimbunnya hutan rimba

Menyapa hangat dedaunan muda

Mengintip bunga yang tengah bersenggama

Hingga lahirlah buah manis terasa

Terhidang lezat di meja makan tercinta

Menemani pagiku yang teduh ceria

Dengan segelas susu dari Belanda

Baca Juga: [PUISI] Mengejar Cahaya

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Giffary Yusuf Photo Verified Writer Giffary Yusuf

Gemar berimajinasi

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Atqo

Berita Terkini Lainnya