[PUISI] Tirani Pembelenggu

Tirani itu masih ada

Kedua bola mata menatap dengan nanar
Mengintai dunia luar dengan arogansi liar
Sambil menerka-nerka dengan dursila yang kembali memoar
Perihal tindakan palsu pembawa semu yang lapar

Angkara murka masih terlalu berkuasa
Diri ini kadang tak berdaya
Lemah, lengah, mengalah begitu saja
Padahal sejatinya digdaya

Nafsu loba masih akrab bercengkerama
Diri ini begitu mudah salah dan lupa
Sedikit saja sudah terlena
Berlaku nista
Berlindung pada dinding bertemakan cinta
Padahal dusta semata

Entah sampai kapan kita terus terjerat belenggu tirani
Sedangkan tabir culas itu perlahan menipis pasti
Karena semua telah diketahui oleh Ilahi Rabi

Baca Juga: [PUISI] Saya? Ingin Lenyap

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Giffary Yusuf Photo Verified Writer Giffary Yusuf

Gemar berimajinasi

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Yudha

Berita Terkini Lainnya