[PUISI] Masa Lalu Menyapa  

Ketika masa lalu kembali sesaat hanya untuk menyapa

Ketika fajar berekspresi bersama jingganya

Di atas dipan empuk getar rindu mengguncang

Seorang istimewa yang ditelan gerhana

 

Dua belas purnama berlalu

Coklat hangat manisku pahit melulu

Sesekali sarapan masih penuh keluh

 

Sebuah perjamuan di siang terik

Karena kejut, tak diasumsi

Pesannya lebih menarik

 

Gurun rindu telah bernyali

Mengijinkanmu hadir secepat hembus angin

Sayang, amarahku tertinggal di bilik

 

Tawa bak petir menggema ruang perjamuan gempita

Otak tipis berdering memunculkan pesan

'iya sayang, sama teman yang mana?'

Ternama 'sweetheart' aku baca

Diam, 

Bunuh saja lancangku ini, cepat!

Baca Juga: [PUISI] Tetaplah Menjadi Patah Hatiku

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Harivani Nurwiyati Photo Verified Writer Harivani Nurwiyati

Beberapa hal tak terduga dititipkan melalui orang tak terduga di waktu yang tak terduga

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • erwanto

Berita Terkini Lainnya