[PUISI] Padam

Yang telah hilang, yang pernah ada

Lebih dari terimakasih kuucapkan
Atas raga yang pernah ada
Dengan jiwa penuh karisma
Kala air mata hilang bendungan
Kau seka tanpa sentuhan tangan
Kala mata merah paling dominan
Dibeningkan tanpa saling menatap
Tutur bertutur tanpa pamrih
Hidupkan semangat yang telah padam
Meski akhirnya bukan sekadar berjarak
Telah berpulang tanpa salam

Pada diri ada yang belum usai
Menata yang masih berantakan
Berserak rasa tidak pada tempatnya
Tentang rindu bukan pada perindu
Dengan kagum bukan pada yang harum
Menutup mata dari menatap seorang
Pesona yang cahayanya bukan padam
Lebih hidup dari yang pernah kuterima
Telah bersinar bukan padaku
Berbalik arah lebih dari menjaga jarak
Cukup pernah jadi pelajaran

Baca Juga: [PUISI] Cerita Hidup

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Harivani Nurwiyati Photo Verified Writer Harivani Nurwiyati

Beberapa hal tak terduga dititipkan melalui orang tak terduga di waktu yang tak terduga

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • erwanto

Berita Terkini Lainnya