[PUISI] Kicauan Tetangga
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Besok apa lagi?
Hari ini kepalaku benar-benar panas
Syair-syair pengusik itu berdendang lagi
Apa? Dimana? Kapan? Kenapa?
Huft pertanyaan yang susah dijawab melebihi aritmatika
Acuh sombong
Cap itu lagi
Tak peduli
Ya anggapan liar itu lagi
Bisakah stop? aku jenuh mendengarnya
Kita semua berbeda
Termasuk diriku ini yang dianggap aneh
Tutup telinga katamu
Terus bagaimana aku mendengar jiwa yang peduli?
Tutup matamu atau otakmu saja singkirkan?
Hah jawaban aneh apa itu
Bukankah kita makhluk sosial?
Makhluk yang harus membantu bukan malah mencela
Stop kicaukan kata-kata pembunuh karakter itu
Jika aku berbeda cukup dalam hatimu saja pikirkan
Jangan kicaukan lagi setiap pagi
Biarkan saja kita dengar nyanyian indah dari alam
Agar jiwa merasa nyaman berangan
Editor’s picks
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.