[Puisi] Syukurlah Ada Natal
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ketika kepala menjadi panas dan hati menjadi dingin
Aku teringat pada kehangatan di kampung masa kecilku
Pada lagu-lagu yang mengaluni lorong kesepian hati dan kesuntukan pikiran
Syukurlah, ada natal.
Musim berganti dan kalender berada pada lembaran terakhirnya
Aku tiba pada kenangan yang memudar dan hampir terlupakan
Musim ini adalah musim kita
Setelah aku mengarungi gunung kesibukan dan lembah tekanan di sepanjang tahun
Aku akhirnya bisa kembali pulang pada kedamaian
Syukurlah, ada natal.
Apakah engkau memerhatikan anak kecil yang menari kegirangan,
Dan kakek-nenek yang duduk pada kursi goyangnya di pinggir jalanan
Serta kerabat yang menyiapkan kopi dan teh di teras
Saat-saat dimana mereka menanti kepulangan kita?
Syukurlah, ada natal.
Kau dan aku sudah lelah dan letih,
Sekarang kita bisa beristirahat sejenak dari kejenuhan hidup
Dan bersandar kembali pada kepolosan dari keyakinan kita
Syukurlah, ada natal.
Editor’s picks
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.