[PUISI] Hujan Terakhir Dalam Ingatan 

Menangislah!

Aku terkurung dalam sunyi
Hening dalam keramaian
Sejauh apa pun aku pergi
Tetap saja menemui sepi

Nyanyian hujan berkumandang
Memberi irama pada sunyi
Memanggil kesedihan
Menelusup masuk dalam ingatan

Aku menatap keluar jendela
Seakan melihat keluar, aku terbebas
Tapi masih saja aku terikat
Dalam belenggu kenangan

Ingatanku masih saja tertuju padamu
Masa kelam itu masih saja datang

Musim penghujan segera berlalu
Tapi aku masih enggan membiarkanmu pergi dalam pelukan kemarau

Menangislah!
Tumpahkan saja gumpalan awan hitan itu

Biarkan air matamu
Menjadi hujan terakhir dalam ingatanku

Sebelum kekeringan akan melanda kita
Hujan air mata, tak bisa menghentikan siksaan kemarau

Tumpahkan saja!
Menangislah hari ini!
Luapkan semua kemarahanmu
Tuangkan semua kekecewaanmu

Biarkan saja air mata itu mengalir
Menjadi hujan terakhir dalam ingatanku

Baca Juga: [PUISI] Melarutkan Rindu Dalam Secangkir Kopi

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Caroline Sambuaga Photo Verified Writer Caroline Sambuaga

I am a creative director of my dream(s) Twitter & Instagram : @che_sam Wattpad : @chesamstory Blog : www.chesamstory.wordpress.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya