[PUISI] Hujan Terakhir Dalam Ingatan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Aku terkurung dalam sunyi
Hening dalam keramaian
Sejauh apa pun aku pergi
Tetap saja menemui sepi
Nyanyian hujan berkumandang
Memberi irama pada sunyi
Memanggil kesedihan
Menelusup masuk dalam ingatan
Aku menatap keluar jendela
Seakan melihat keluar, aku terbebas
Tapi masih saja aku terikat
Dalam belenggu kenangan
Ingatanku masih saja tertuju padamu
Masa kelam itu masih saja datang
Musim penghujan segera berlalu
Tapi aku masih enggan membiarkanmu pergi dalam pelukan kemarau
Menangislah!
Tumpahkan saja gumpalan awan hitan itu
Biarkan air matamu
Menjadi hujan terakhir dalam ingatanku
Sebelum kekeringan akan melanda kita
Hujan air mata, tak bisa menghentikan siksaan kemarau
Tumpahkan saja!
Menangislah hari ini!
Luapkan semua kemarahanmu
Tuangkan semua kekecewaanmu
Biarkan saja air mata itu mengalir
Menjadi hujan terakhir dalam ingatanku
Baca Juga: [PUISI] Melarutkan Rindu Dalam Secangkir Kopi
Editor’s picks
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.