[PUISI] Melebur Rindu
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Saat malam temaram datang menyambutmu
Seketika itu juga bulan memanggil rindu untuk menggiring cahaya bintang.
Bagaimana bisa aku menghindar dari rindu?
Jika setiap hari malam pasti pulang pada peraduannya bersama rasi bintang
Ada kalanya rembulan tertutup awan dan bintang pun meredupkan cahayanya karena hujan
Saat itu aku bisa mengendap sejenak, melepaskan diri dari bayangan rindu
Walau aku tau ada embun dan sisa hujan yang mampu menyisakan aroma rindu
Aku tidak enggan pada malam
Aku juga tidak membenci hujan
Hanya saja hati terlalu banyak mengendapkan rindu yang mampu memupuk rasa
Aku tidak sedang lari dari masa lalu
Aku juga tidak sedang menghindari hadirnya rindu, karena rindu memang tetap tinggal bersamaku saat kaki ini melangkah pergi
Aku hanya berusaha untuk meleburnya dalam kenangan manis
Bukan tinggal dalam endapan luka
Aku ingin melebur rindu bukan dalam kekecewaan
Agar kelak jika siang tiba menemui mentari
Tak ada lagi ikatan rindu yang membelenggu
Karena aku telah mengolah rasa untuk melebur rindu agar tak jatuh pada kesalahan yang sama
Medan, 23 Januari 2018
Editor’s picks
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.