[PUISI] Melebur Rindu

Aku tidak sedang lari dari masa lalu

 

Saat malam temaram datang menyambutmu
Seketika itu juga bulan memanggil rindu untuk menggiring cahaya bintang.

Bagaimana bisa aku menghindar dari rindu?

Jika setiap hari malam pasti pulang pada peraduannya bersama rasi bintang

Ada kalanya rembulan tertutup awan dan bintang pun meredupkan cahayanya karena hujan

Saat itu aku bisa mengendap sejenak, melepaskan diri dari bayangan rindu
Walau aku tau ada embun dan sisa hujan yang mampu menyisakan aroma rindu

Aku tidak enggan pada malam

Aku juga tidak membenci hujan

Hanya saja hati terlalu banyak mengendapkan rindu yang mampu memupuk rasa 

Aku tidak sedang lari dari masa lalu

Aku juga tidak sedang menghindari hadirnya rindu, karena rindu memang tetap tinggal bersamaku saat kaki ini melangkah pergi
Aku hanya berusaha untuk meleburnya dalam kenangan manis

Bukan tinggal dalam endapan luka

Aku ingin melebur rindu bukan dalam kekecewaan

Agar kelak jika siang tiba menemui mentari

Tak ada lagi ikatan rindu yang membelenggu

Karena aku telah mengolah rasa untuk melebur rindu agar tak jatuh pada kesalahan yang sama

 

Medan, 23 Januari 2018 

 

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Caroline Sambuaga Photo Verified Writer Caroline Sambuaga

I am a creative director of my dream(s) Twitter & Instagram : @che_sam Wattpad : @chesamstory Blog : www.chesamstory.wordpress.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya