[PUISI] Musim Gugur Berlalu
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bukankah matahari sudah kembali menjadi raja?
Membakar kulit terang untuk sedikit kegelapan
Yang gugur akan segera bertumbuh
Kembali berfotosintesis mendekorasi alam
Musim gugur berlalu
Tapi, akankah kenangan juga pergi?
Bersama daun-daun yang telah meninggalkan rantingnya
Semudah itu kah?
Cinta bisa datang dan pergi
Seperti musim yang akan berlalu, kemudiak digantikan musim berikutnya
Mengapa semua tertuju padaku?
Jika mencintaimu salah, apa aku harus membencimu?
Jika merindukanmu salah, apa aku harus mencampakkanmu?
Bukankah tidak adil jika aku yang selalu tampak salah?
Kamu boleh mencintaiku, tapi aku tak bisa melakukanya dengan caraku
Kamu boleh merindukanku, tapi aku tak bisa merasakannya dengan caraku
Semua selalu terpesona dengan caramu
Jika mereka bilang cinta bebas, tentu itu bukan denganmu
Aku terkekang dengan cintamu
Jika mereka bilang cinta itu indah, maka itu bukan denganmu
Aku merasakan malam tak pernah beranjak untuk mengusir kegelapan
Aku kehilangan kebebasan
Aku hanya musim gugur untukmu
Melepaskan semua keburukan dari rantingmu
Kemudian membiarkan mentari bertanggung jawab untuk menumbuhkan
Musim gugur telah berlalu
Kamu akan menemukan teman musim panas yang baru
Aku akan tertinggal memunguti daun yang akan segera menjadi humus
Tapi jangan lupa, bukan cuma mentari yang kamu butuhkan
Jangan lupakan di mana akarmu berpijak
Jakarta, 24 Juni 2019
© chesamstory
Baca Juga: [PUISI] Jika Rindu Ini Miliknya
Editor’s picks
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.