[PUISI] Langit Pendusta

Berbohong pada yang ia hendaki

Langit cerah itu bohong

Karena yang ada matahari yang menyinarnya

Langit gelap itu bohong

Karena matahari yang tenggelam tanpa sisa

 

Matahari Sebabnya

Langit mendung pun terkadang bohong

Bukan tangis yang datang, tapi memendamnya sendiri

Berbohong pada yang ingin ia hendaki

 

Rasa yang ingin menangis tapi ia pendam

Kala hujan turun, ia bernapas lega

Karena sesuatu yang menyakitkan bisa ia tumpahkan

Satu pintaku kala sinarnya redup, istirahatlah

Karena aku tahu, jalan tanpa arah itu melelahkan

Baca Juga: [PUISI] Perjalanan

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Ine Siti Sa'diah Photo Writer Ine Siti Sa'diah

Kala abu melanda, penaku menari di atas kertas menciptakan kalimat bermajas, yang aku pun tak mengerti.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • erwanto

Berita Terkini Lainnya