[PUISI] Bilamana

Aku menerka-nerka
Bilamana waktu menjemput pikiranku dari dalam kepala dan tuturku bebas seadanya, aku mendamba
Bermain tebak kapan kita akan kembali bertukar kata, dengan tanpa risau yang mengudara
Menanti semesta berbaik hati mengulurkan topik bicara

Inginnya mengalir indah hingga waktu terlupakan
Namun kita terlanjur terkubur sunyi
Menyembunyikan hati yang sering disalahpahami
Sampai waktu dengan tega melewatkan kita
Yang hanya terpaku pada bilamana

Baca Juga: [PUISI] Aku yang Utuh Menghadapi Semesta