[PUISI] Kita Terluka
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jangankan seribu kata, satu dua pun aku tak punya
Hanya ada telinga yang terlalu ramah
Namun, kau di sana, memantik api tanpa disadari
Dan kuredamkan dengan sunyi, berkali-berkali
Persepsi sekadar fantasi
Dunia sebenarnya ada di balik punggung mereka
Dan kita hanya saling meraba
Tanpa sadar menabur garam pada luka yang tak dilihatnya
Jangan tenggelamkan aku dengan basa-basimu yang tak perlu itu
Mereka menjelma bualan yang membunuh nyaman
Mengaburkan pandangan, seiring waktu berjalan
Dan kau, perlahan membesar melupakan sekitar
Penuh sadar aku rasakan
Kita bagaikan cermin yang saling bertatapan
Merancang pembelaan di setiap perkara
Namun, aku di dalam cermin tak kuasa bersuara
Ada hati yang susah payah dijaga
Ada pikiran di lain kepala
Bukan hanya dirimu saja
Kuharap sadar, senyata sakit yang ditorehkan
Editor’s picks
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.