[PUISI] Kita Terluka

Tanpa mereka tahu apa

Jangankan seribu kata, satu dua pun aku tak punya
Hanya ada telinga yang terlalu ramah
Namun, kau di sana, memantik api tanpa disadari
Dan kuredamkan dengan sunyi, berkali-berkali

Persepsi sekadar fantasi
Dunia sebenarnya ada di balik punggung mereka
Dan kita hanya saling meraba
Tanpa sadar menabur garam pada luka yang tak dilihatnya

Jangan tenggelamkan aku dengan basa-basimu yang tak perlu itu
Mereka menjelma bualan yang membunuh nyaman
Mengaburkan pandangan, seiring waktu berjalan
Dan kau, perlahan membesar melupakan sekitar

Penuh sadar aku rasakan
Kita bagaikan cermin yang saling bertatapan
Merancang pembelaan di setiap perkara
Namun, aku di dalam cermin tak kuasa bersuara

Ada hati yang susah payah dijaga
Ada pikiran di lain kepala
Bukan hanya dirimu saja
Kuharap sadar, senyata sakit yang ditorehkan

 

Baca Juga: [PUISI] Akhir Kata

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Irde Sira Photo Verified Writer Irde Sira

A beautiful day. Isn't it?

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Yudha

Berita Terkini Lainnya