[PUISI] Ramuan Penawar

Menunggu si penawar racun

Minggu-minggu benguk di pesisir
Nanar, gelitik rumah-rumah peramu penawar
Perahu di teluk-teluk terparkir mengambil napas
Kabarnya bakal terantai sampai tahun depan
Gelombang sedang sepi penumpang
Yang ada hanya ikan dan kail pemburu
Pelancong tersapu kabar menakutkan
Pedagang cinderamata temui anca besar-besaran
Yang tak terserang bahkan ikut tersangkut kerugian


Pengangkut beroda dua dan empat sempat mandek
Seragam putih khawatir amat sangat
Di rumah peramu beruduyun-duyun datang minta sembuh
Seragam cokelat bumi sibuk bergerak di jalur ramai senda gurau
Bertalu-talu kerumunan hasilkan carrier
Hingar bingar menyepi setelahnya 
Mereda kala positif menelan jutaan jiwa
Di metropolitan, para peramu murung
Karena dirundung durhaka orang-orang tanpa belas kasih
Kepatuhan dilanggar tanpa topeng penyaring udara


Pemisah jalur disesaki kabut
Samar, semipudar. Petani ikut terhempas konsekuensi
Ketenteraman dusun terguncang
Muncul peramu menjajakan penawar
Kebal, itu yang jadi keyakinan
Dari beberapa kalangan anak baru gede
Peramu melelehkan air mata
Mustahil bertahan dalam keabstrakan
Vaksin diburu pengetahuan, jadi ratusan percobaan
Nasib jas putih ikut menentukan, hasil ramuan penawar


-jellosp.

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Jello sp. Photo Verified Writer Jello sp.

//The writer with flowers in mind (✿^‿^)

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • erwanto

Berita Terkini Lainnya