[PUISI] Menyayat Malam

Ingin rasanya kusayat malam yang hanya bungkam

Kutanya pada malam

Senyap datang sebagai jawaban

Kutanya pada waktu

Kehilangan mendera sebagai peringatan

 

Aku ikhlas

Meski rasaku tak lagi terbalas

Aku kecewa

Tiada kebahagiaan yang menyapa

 

Tahun akan berganti

Dan aku tetap di sini

Membuang waktuku

Hanya untuk menunggu

 

Tanpa malu atau pun ragu

Aku menanti tanpa henti

Agar kamu dapat melihat

Betapa tulusnya cinta yang kumiliki

 

Aku hanya ingin genggam tanganmu

Bersama, kita lihat bunga api

Yang mekar di angkasa raya

Sayangnya... kamu tak akan kembali

 

Kini aku ingin menyayat malam

Yang tak pernah memberi jawaban

Di manakah kamu disembunyikan

Seharusnya... malam tak hanya bungkam.

 

 

  • Lampung, 27 Desember 2019

Baca Juga: [PUISI] Untuk Masa Lalu

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Keza Felice Photo Verified Writer Keza Felice

Author | Content Writer | Ghost Writer | Ig: @Keza236_queen

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • erwanto

Berita Terkini Lainnya