[PUISI] Merelakan Kebahagiaan
Hanya mampu menerima takdir-Nya
Freepic/Bunditinay
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Malam selalu membuka kenangan
Yang tersimpan rapi dalam ingatan
Kini kurasakan ruang hampa
Dalam jiwa yang pernah terluka
Sudah lama kuberteman sepi
Sendiri, merelakan kebahagiaan
Direnggut oleh kejamnya waktu
Hingga hidup terasa mengerikan
Roda kehidupan bagai tak berputar
Duka masih saja silih berganti
Tanpa pernah merasa lelah
Menguji teguhnya keimanan
Semua lara yang mendera
Mengubah tawa menjadi air mata
Hingga ragaku lemah tak berdaya
Kini aku semakin menderita
- Lampung, 26 Juli 2020
@Kezafelice
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Topik:
Editorial Team
Show All