[PUISI] Pahit
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sunyi mengiris ketenangan
Rasanya bak tiada lagi kekuatan
Batin meronta penuh pinta
Untaian doa tak terkabulkan
Air mata menggenang
Tak juga jatuh ke pipi
Wajah terasa memanas kemudian
Luka mendesak-desak di bawah kulit
Hidup teramat pahit
Ujian datang silih berganti
Menempatkanku pada sengsara
Namun, ada asa tak pernah sirna
Meski tertatih kaki melangkah
Tidak akan pernah jiwa pasrah
Biarlah ujian menempa
Agar aku menjadi manusia penuh makna.
Keza Felice
Lampung, 03 Juli 2020
Baca Juga: [PUISI] Aku dan Segelas Kopi
Editor’s picks
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.