[PROSA] Lelaki Berkumis Tipis

Ia menjadi obat saat hatiku sedang sakit-sakitnya

Pagi yang sama seperti sebelumnya, matahari masih malu-malu menunjukkan kehebatannya membuat orang mengeluh.
Harap-harap cemas dan malu, kusolek bibir dengan doa yang sama, berharap bertemu dengan remaja laki-laki berkumis tipis itu.

Biasanya ia masih mengayuh sepeda hitam di jalanan menuju sekolah. Dengan pandangan yang teduh seolah ia berkata, "hai, manis, apa kabarmu?".

Mengingatnya saja membuatku kehilangan kendali. Perihal rasa yang mungkin jadi rasaku sendiri. Perihal kekaguman yang mungkin ia dapatkan setiap hari. Perihal luka yang harus siap kupeluk jika memang bukan untuk jadi punyaku. Segala kemungkinan-kemungkinan rumit yang membentuk dilematis di bilik kecil hatiku.

Namun, dari kita yang tak sengaja bertemu, dari kita yang tak sengaja duduk berdampingan, dari kita yang tak sengaja saling menatap. Akhirnya, aku menemukan dia, yang menjadi obat di saat hatiku sedang sakit-sakitnya. Ia yang datang saat hatiku sedang patah-patahnya, hingga aku tanpa sengaja berlabuh pada hati yang sangat jauh dari perhitunganku.

Katanya, "kamu boleh di hatiku sampai selamanya. Akan kuberi ruang terluas agar kamu bisa berlarian di dalamnya. Buat dirimu nyaman seolah kamu berada pada jalanan yang membawamu pulang,".

Dengan segala keberanian ia membawa janji itu di hadapan Tuhan. Memberiku lebih dari yang pernah kuharapkan. Jawaban dari sekian kedukaan, pengasingan, dan dahaga yang sudah kulewati.

Ia membawa kesejukan yang mungkin tak pernah kuminta dan kesembuhan dari luka yang sempat ingin kubawa pulang menemui Tuhan. Dariku yang hampir tak percaya cinta, dia membawa jingga, merah, biru, mewarnai hatiku yang bersahabat dengan kelabu. Kali ini aku mendambakan keabadian soal memiliki. Aku akan jatuh cinta sampai gila hingga tak kutemukan celah untuk waras dari kegilaanku itu. 

Baca Juga: [PROSA] Progeria

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Laila Alhaffatah Photo Verified Writer Laila Alhaffatah

Full time wife, mom, and writer

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Kidung Swara Mardika

Berita Terkini Lainnya