[PUISI] Jangan Dulu Berani Mati
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jangan dulu berani mati
Jika kau tak yakin Tuhan akan menyambutmu dengan suka cita
Jangan dulu berani mati
Jika belum rajin kau solek bibirmu dengan deretan nama-Nya
Jangan dulu berani mati
Jika cintamu untuk-Nya belum menjadi yang paling utama
Pada jiwamu yang terpenjara
Dijerat oleh dunia
Ditikan oleh kenikmatan hura-hura
Menyanyikan 'nina bobo' pada ruh suci yang mati suri
Tak bisa nyala dalam bara
Padahal Dia memintamu 'berlomba-lombalah'
Kau mendambakan kegirangan sementara
Padahal Dia janjikan kebahagiaan yang amerta
Makin tua, makin tergila-gila
Sampai gigit jari
Tergiur hukuman yang membuat Adam dan Hawa perih
Menyusuri lorong-lorong panjang yang gelap
Terperosok, lalu terkubur
Dalam kekal yang tak membinasakan
Dalam hidup yang tak bisa disebut kehidupan
Dan kita berduka, dalam nyala yang tak pernah padam
Kekal yang menjelma jadi kepastian
Membuktikan pada sesiapa yang meremehkan
Tentang nyata yang dulu hanya cerita
Tentang fiktif yang menjelma jadi realita
Lalu kepada pintu mana kau akan mengetuk
Jika Tuhan tak membuka pintunya untukmu?
Pada rumah mana kau akan pulang
Jika Tuhan tak mengizinkanmu masuk ke rumah-Nya?
Baca Juga: [PUISI] Selongsong Kosong
Editor’s picks
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.