[PUISI] Hikayat yang Percuma

Karena tak ada lagi sajak pujangga cinta di sini

Hikayatku sudah purna
Entah sampai kapan dia akan pergi
Atau bahkan tak pernah kembali datang
Hikayatku dulu memang masyhur
Beribu mata terperangkap
Berpuluh puji dilontarkan mulut termanis
Namun semua harus sirna, 
Karena pujangga itu kini telah pergi
Cinta yang kukira berabad,
Kini hanya seumur waktu bercocok tanam

Dia yang kukira setia,
Nyatanya sama saja dengan pengoyak hati berlalu
Hikayat ini sungguh percuma,
Hanya mengandung luka, berbadan derita
Karena sang pujangga, 
Takkan pernah kembali pulang

Baca Juga: [PUISI] Melangkah

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Laurensius Aldiron Photo Verified Writer Laurensius Aldiron

Seorang pegawai kantoran pada umumnya, yang memilih menulis untuk mengeluarkan opini yang tak bisa disampaikan secara langsung..

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Yudha

Berita Terkini Lainnya