[PUISI] Sahabat Berkaki Empat
![[PUISI] Sahabat Berkaki Empat](https://cdn.idntimes.com/content-images/community/2023/03/img-20200303-wa0004-6f32c78e74806270a6660a13789abf78-06b4c955eefd80ed620e632659e43516_600x400.jpg)
Suaranya hanya sesekali aku dengar,
Sehingga apa yang dia rasakan harus selalu aku amati
Suaranya hanya terdengar ketika ada orang di luar pagar
Namun, kini walau banyak orang di luar sana, suaranya tak akan terdengar lagi
Gelegar semua terasa saat kepergiannya
Derai tangis yang tak terbayang akan tumpah, akhirnya tercurah juga
Agak malu saat harus menangisi sahabat yang tak terlihat sebagai sosok manusia
Namun, hanya sekumpulan orang yang akan mengerti rasa sakit akibat kehilangan sahabat manusia
Dia tidak pernah berhenti menyambut kami sekeluarga
Saat kami datang dari luar dan kembali berkumpul di rumah
Dengan sabar menanti dia menunggu untuk makan,
Walau kadang kami usil dengan menyuruhnya melakukan banyak gaya
Selanjutnya, kini kami yang sesak merasakan sosoknya yang hilang lenyap
Upaya untuk menyelamatkannya justru akan menyiksanya
Sahabat berkaki empat pertama dan terakhirku hilang dalam gelap
Namun sosoknya yang kini bisa berlarian lagi, selalu ada dalam bayangan maya
"Selamat jalan jupe tersayang, kami mengasihimu.."
Baca Juga: [PUISI] Puisi, Rinai, dan Pelangi
Editor’s picks
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.