[PUISI] Terimakasih Buat Sakitnya

Apa aku yang membiarkan kamu menyakiti?

Mengenalmu tak pernah ku sangka akan sesingkat itu
Merindumu tak pernah terbayang akan jadi masa lalu
Kenyataan ini menjadi mimpi buruk di malam kelabu 
Bukan karena tak terlintas, tapi wajar karena tak ingin meragu

Tak ku sangka sakitku terlupakan olehmu
Kau bebas berjalan bersama yang lain, sementara aku menunggu 
Terpaku pada sebuah kenyataan bahwa aku bukan yang kau rindu
Hilangnya perasaanmu tak bisa terkendalikan olehku

Terpaksa kini aku berteman dengan sakit
Kelakuan binalmu dengannya menjadi akhir dari bait 
Terimakasih buat sakit yang kau beri 
Ku berharap dia yang kau pilih tak kau beri sakit kembali

Baca Juga: [PUISI] Tak Bisa Aku Menulis Baris-Baris Puisi

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Laurensius Aldiron Photo Verified Writer Laurensius Aldiron

Seorang pegawai kantoran pada umumnya, yang memilih menulis untuk mengeluarkan opini yang tak bisa disampaikan secara langsung..

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Tania Stephanie

Berita Terkini Lainnya