[PUISI] Seringnya, Aku yang Tersingkir

Tentang kisah yang tak pernah berujung bahagia

Terlalu akrab dengan sepi,
Hingga ramai pun teramat sunyi
Melamun diri di tengah malam hari
Ku ingin berdua namun terhempas ke palung berduri 

Seringnya, aku yang tersingkir 
Ingin berusaha tegar,
Tapi tetap harus selalu berdzikir 
Walau diri harus selalu berakhir tergelincir 

Seringnya, aku yang terlupakan 
Tak peduli jika selalu hadir meluangkan 
Diri ini tetap tidak bisa jadi kesayangan
Karena aku tak pernah berada dalam angan

Seringnya, aku yang dipaksa kuat
Walau dalam hati selalu ingin mengumpat 
Kenapa harus berakhir dengan tobat 
Sedangkan dia selalu berhasil memikat 

Baca Juga: [PUISI] Perihal Kita yang Belum Tuntas

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Laurensius Aldiron Photo Verified Writer Laurensius Aldiron

Seorang pegawai kantoran pada umumnya, yang memilih menulis untuk mengeluarkan opini yang tak bisa disampaikan secara langsung..

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Indiana Malia

Berita Terkini Lainnya