[PUISI] Tolong Apresiasi Rasa Dukaku

Harus ku lalui dan tolong biarkan

Meski sudah tahu bahwa ada perjumpaan pasti ada perpisahan, 
Kamu tak akan pernah bisa mengerti sampai benar-benar merasakan
Perih dan sakitnya rasa ditinggalkan,
Dan harus berdamai dengan paksaan merelakan

Semua orang berkata bahwa aku harus kuat, demi siapa?
Nyatanya dada ini begitu sesak menanggung nestapa
Apalagi mengingat bahwa dia yang ku cinta tak akan lagi bisa menyapa
Katanya aku harus belajar ikhlas, tapi aku sungguh tak bisa berbuat apa-apa 

Tuhan, 
Ini begitu sakit, kaki rasanya tak bisa lagi untuk menapak 
Nafas ini terasa begitu sesak,
Mengingat kenangan dulu yang semakin kian mendera
Aku ingin semua itu kembali terulang, dan kamu bisa kembali bersuara 

Jadi tolong, jangan suruh aku untuk menganggap ini hal yang biasa,
Jangan pula untuk menghakimi saat air mataku tak lagi mampu aku bendung 
Memang ini semua harus ku alami, hingga aku terbiasa 
Dengan hidup baru yang mungkin akan selalu mendung 

Bagi kamu yang pergi meninggalkan, 
Maaf, tapi aku belum tentu bisa bertahan
Apresiasi rasa dukaku sampai aku teralihkan, 
Bahwa aku pernah begitu sangat mencinta hingga tak sanggup untuk ditinggalkan

Baca Juga: [PUISI] Puisi Tak Bersayap

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Laurensius Aldiron Photo Verified Writer Laurensius Aldiron

Seorang pegawai kantoran pada umumnya, yang memilih menulis untuk mengeluarkan opini yang tak bisa disampaikan secara langsung..

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Merry Wulan

Berita Terkini Lainnya