[PUISI] Simfoni Anomali
Jejaknya menghilang menyisakan jejas
ilustrasi merenung (pexels.com/wsdidin)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Redup bayangnya
Sematkan jejas
Meski alunan melodinya masih sayup terdengar
Memaksa telinga menginginkan tuli
Berharap sunyi segera kembali
Gemuruh resah berkecambuk dalam dada
Bodohnya, gejolak rindu masih saja beradu-padu
Untukmu, sang simfoni anomali yang meninggalkan hati yang ringkih
Baca Juga: [PUISI] Puisi Singkat
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Editorial Team
Show All