[PUISI] Candaan Paling Serius
Bukankah tawamu itu mengandung candu?
ilustrasi tertawa (pexels.com/Andrea Piacquadio)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Aku pernah berkata kasar
Kepada mereka para pembangkang
Dia pernah merasa kecewa
Karena rasa sakit yang ditelan paksa
Kita pernah sama-sama tertawa
Dalam luka yang amat dalam
Meski kecewa meradang di sekujur tubuh
Semoga, kelak tubuh kita kekal dan tetap utuh
Baca Juga: [PUISI] Jadilah Diri
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Topik:
Editorial Team
Show All