[PUISI] Janji Malam

Sebuah permohonan dari para penghuni bumi

Mata tak kuat menahan genangan air
Awalnya ia kuat meski dijejal jeritan malam
Telinga pun merasakan hal yang sama
Gemuruh tangis itu tak bisa dibendung lagi

Paragraf maaf yang sering mereka bacakan
Kini mendapat respon dari Sang Penerima Ampunan
Tapi, kenapa langit masih menangis?
Bahkan, mentari pun masih susah temaram?

Wahai Pengampun,
Terimalah sebait diksi maafku malam ini
Sebagai tanda abadinya kasihku untuk-Mu
Aku berjanji

Baca Juga: [PUISI] Membenci Waktu

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Lena Latipah Photo Verified Writer Lena Latipah

Abi mah jalmi biasa//Follow me on instagram : lena_latipah17

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Tania Stephanie

Berita Terkini Lainnya