[PUISI] Janji Malam
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Mata tak kuat menahan genangan air
Awalnya ia kuat meski dijejal jeritan malam
Telinga pun merasakan hal yang sama
Gemuruh tangis itu tak bisa dibendung lagi
Paragraf maaf yang sering mereka bacakan
Kini mendapat respon dari Sang Penerima Ampunan
Tapi, kenapa langit masih menangis?
Bahkan, mentari pun masih susah temaram?
Wahai Pengampun,
Terimalah sebait diksi maafku malam ini
Sebagai tanda abadinya kasihku untuk-Mu
Aku berjanji
Baca Juga: [PUISI] Membenci Waktu
Editor’s picks
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.