[PUISI] Jauh untuk Dekat

Mencari bahasa baru ditengah pandemi

Tak ada puisi hari ini

Kata-kata telah dicuri nestapa

Air mata telah kering dimakan bencana

Sampai kapan puisiku menyepi?

 

Tak ada diksi untuk hari ini

Kalimat-kalimat telah dikunci rapat oleh diam

Pertemuan dianggap sebagai dosa

Sampai kapan jarak itu harus dibatasi?

 

Tak ada sebutir beras hari ini

Raga bumiku melemah dipukul oleh ketidakdilan

Berdiam diri menyepi tanpa suara membuat bahasaku hilang

Mungkinkah menyepi itu jalan terbaik?

 

Mari, kita singsingkan lengan baju

Membusungkan dada setiap waktu

Bertegur sapa lewat angin ilmu

Memeluk tasbih pada satu pertiga malam syahdu

Teruslah seperti itu dalam dekapan doa sucimu itu

Meski menyepi, Tuhan itu selalu mendekatimu

 

 

 

Baca Juga: [PUISI] Menyepi tanpa Puisi

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Lena Latipah Photo Verified Writer Lena Latipah

Abi mah jalmi biasa//Follow me on instagram : lena_latipah17

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • erwanto

Berita Terkini Lainnya