[PUISI] Mencari Tawa
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Lima bulan lalu
Dia menangis tersedu-sedu
Sesekali menolehkan pandangan ke arah surau
Penyejuk hati yang diradang rindu
Namun, lihatlah sekarang
Setelah semuanya pulih
Aroma tangisan itu beralih ke penjuru desa
Menyapu damainya jiwa dan emosi
Setelah semua ini terjadi
Bisakah kita bangkit seperti mereka?
Bukan terlarut dalam kesedihan abadi
Tapi membuka hati untuk tertawa bahagia
Baca Juga: [PUISI] Antara Senja dan Fajar
Editor’s picks
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.