[PUISI] Pagi Menyepi

Berserah diri pada Illahi

Di kala fajar terbangun

Seorang gadis penghuni gubuk sawah termenung sendiri

Sambil melihat indahnya wajah dunia tanpa polusi 

Dan kuningnya hamparan surgawi para petani  

 

Kala itu juga

Pemandangan lain terlihat di sudut kota

Orang-orang berkumpul dalam satu ruangan bernama Rumah Sakit

Sambil bercengkrama perihal penyakit

 

Beralih ke sudut komplek perumahan

Penghuni rumah nomor tujuh yang sempat terkapar lesu

Kini kian membisu dimakan waktu 

Dan menyebar ke seluruh penjuru 

 

Ada apakah dengan dunia?

Semua terlihat datar

Tanpa suara bising

Tanpa lantunan syair berisik

Tanpa senyum kabut asyik

Tanpa nyanyian roda terbalik

Tanpa rutinitas hilir mudik

 

Wahai Tuhan Yang Maha Baik

Izinkan mahluk kecil ini pergi

Menjauhi dunia ini

Ya Illahi

Baca Juga: [PUISI] Biarkan Aku Menjadi Pagi

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Lena Latipah Photo Verified Writer Lena Latipah

Abi mah jalmi biasa//Follow me on instagram : lena_latipah17

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • erwanto

Berita Terkini Lainnya