[PUISI] Pertunjukkan itu Masih Ada 

Pertunjukkan belum juga usai
Masih tersisa dua babak senja
Lihat saja, matahari pun setia menemani
Tak usah terlarut dalam pedihnya luka

Bait penguasa yang sempat terbaca
Mengecohkan damainya suasana
Banyaknya ranting yang berguguran
Menambah gersang pijakan tanah

Wahai semesta yang asyik
Kirimkan sandi-sandi kehidupan kepada mereka
Jelaskanlah secara terperici
Karena para cendekiawan asli telah berguguran
Jika bisa katakan, “Bumi sudah menua!”

Baca Juga: [PUISI] Rintihan Bayangan