[PUISI] Politik Sandaran
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kala kuasa mendekati mereka yang taat
Tanpa melihat keringat darah bagi mereka para penyepi
Dia tidak melihat banjir darah di depan mata
Namun, memandang kaum para penjilat mimpi
Istana megah nan mewah di hutan belantara itu
Dibangun oleh kaum penyepi yang tak haus materi
Tak berharap lirikan mata sang retorika ulung
Pada akhirnya, suapan nasi itu menjadi basi
Bara api yang berubah menjadi abu
Membuat hutan belantara itu diam membisu
Istana megah kian kusam dimakan waktu
Kekuasaan menjadi terlihat semu
Siapakah yang sudah memilih tokoh itu?
Desaku kian membisu
Tak ada keadilan pengetahuan candu
Namun, jejal politik penyandar bahu
Editor’s picks
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.