[PUISI] Ratapan Bulan

Sebuah renungan episode penghuni bumi

Kilauan bintang bersinar terang

Menyapa bulan yang akhir-akhir ini sering merenung sendiri

Bersembunyi di balik awan dan enggan menampakkan diri

Mungkinkah ia bingung dengan kebiasaan baru makhluk bumi?

 

Langkah kecil yang dimulai dengan kata semoga

Membuat bulan khawatir akan waktu yang akan terlewati

Melihat rasa sakit dan sepi tumbuh menjadi sahabat karib

Biarlah semoga dan tetap semoga apapun obat penawarnya

 

Kini bulan lambat laun mulai keluar

Menerima pantulan cahaya matahari

Layaknya bulan dan matahari, situasi harus tetap bersahabat

Kemunculan sahabat baru harus disiapkan dengan kematangan cakrawala

Baca Juga: [PUISI] Prosa Bulan

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Lena Latipah Photo Verified Writer Lena Latipah

Abi mah jalmi biasa//Follow me on instagram : lena_latipah17

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • erwanto

Berita Terkini Lainnya