[PUISI] Selamat Pagi Pertiwi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Dijemput malam, pertiwi tiba di rumah
Lelah mengutuk, pergi meringkuk, waktu mengantuk
Gelisah sekujur tubuh pertiwi
Digerayangi bencana dalam mimpi
Pemuda-pemuda menganga kerjanya
Si anak gadis dilelang sedebu permata
Liarnya bocah-bocah yang tak kenal aksara
Di sawah petani memaki kemarau, di pantai nelayan menghujat ombak berderu
Sedang buruh merangkak, diperbudak penguasa yang mulutnya penuh cerutu
Dan 'adil' menjauhi mereka yang tak berbau lembaran rupiah
Tuntutan demi tuntutan berasas provokasi. Menyeru. Menjajah
Gemetar, gemetar, pedih menyelimuti dirinya saat tidur
Ketika Subuh menyentil telinganya,
Telentanglah Pertiwi menghadap langit
Kedut di matanya, beralih pada senyum yang memancar
'Begitu damai, negeri apa ini?'
Ibu-ibu bersandar pada daun pintu, tangannya melambai-lambai
Dipunggungi lelaki paruh baya, menunggangi sepeda tua
Sedang anak-anaknya mengembara ilmu
Kelak ada yang jadi dokter, insinyur, tentara, merantau
Atau di sini mendidik anak dan cucu
'Begitu damai, negeri apa ini?'
Dari segala penjuru, keramah-tamahan tlah terbit
Tapi tak kan terbenam bersama matahari
Sehingga, petani riang, nelayan senang dan hati Pertiwi tenang
Namun tidurnya tlah usai, kala mentari memberkahi paginya
Selamat pagi wahai Pertiwi
Kuburlah mimpi burukmu semalam tadi
Bangunlah mimpi indahmu, bersama kami
Rakyatmu yang dulu lupa cara mencintai negeri sendiri
Editor’s picks
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.