[PUISI] Tulisan Terakhir Reya

Tertulis abadi dalam tulisannya yang terakhir

Reya berlari ke tengah kerumunan
Berteriak-teriak mencari perhatian
Kakinya sengaja ditelanjangkan
Agar sempat mendapatkan teman

Tapi Reya hanya gadis lugu
Di antara mata manusia yang acuh
Meski ribuan orang berlalu lalang
Tak kunjung juga seorang teman datang

Tak ada telinga untuk mendengar ceritanya
Tak ada cerita untuk didengarkannya
Kaki Reya pun berhenti untuk mencari

Kepulangannya pada ruang kosong
Hanya disambut kertas berserakan
Dengan pena yang hampir mati

Akhirnya Reya mendapatkan teman
Yang abadi dalam tulisan-tulisannya
Dan pada kertas putih terakhir
Reya bercerita tentang seseorang

Yang mungkin selama ini dia cari
Di antara kerumunan orang-orang
Yang selalu saja menghilang
Meski sudah Reya temukan

Seseorang yang Reya panggil teman
Tertulis abadi dalam tulisannya yang terakhir

Baca Juga: [PUISI] Melepas Kepergian

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Lilik Widiastuti Photo Writer Lilik Widiastuti

A girl who loves art, but do not know how to express it.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Tania Stephanie

Berita Terkini Lainnya