[PROSA] Progeria

Wajahnya kuyu dengan sorot mata layu

Hujan yang datang kesekian kali
Apakah bisa mengubah takdir ini?

Seorang gadis sedang duduk terpaku melihat hujan di luar jendela. Wajahnya kuyu dengan sorot mata layu mengukir ribuan sendu. Tubuhnya nampak kurus dan terlihat lemah mencoba melihat sesuatu.

"Nil, sini, nak! Ayo makan nanti perutmu sakit," terdengar suara parau memanggilnya yang tidak lain adalah ibunya. Nila hanya menoleh tanpa menyahut panggilan ibunya. Dia hanya sibuk menatap hujan yang mulai menjentik-jentikan dentingnya di kaca jendela. Sudah 5 tahun Nila mengalami kondisi ini. Dia tidak pernah keluar dari kamar ataupun rumahnya meskipun hanya untuk meghirup udara segar. Sebenarnya Nila adalah seorang gadis berumur 20 tahun. Namun, dia berbeda dari gadis seumurannya.

Sejak 5 tahun lalu, Nila mendapatkan vonis dari dokter bahwa dia menderita syndrom progeria. Sebuah sindrom yang terjadi akibat kelainan genetik yang menyebabkan penderitanya berumur 10 kali lipat lebih tua dari umur sebenarnya. Karena keadaan inilah Nila sering mendapatkan perlakuan kasar dari lingkungan sekitarnya sejak Nila masih kecil. Banyak orang yang selalu mencemoohnya, bahkan memukulinya karena dianggap pembawa sial. Bukan hanya itu saja, banyak dari mereka menatap sinis kepada dirinya karena wajahnya yang terlihat seperti wanita lansia.

Sering sekali Nila menangis karena keadaan ini sehingga menyebabkan dirinya tidak mau keluar dari kamar. Secara psikologis, Nila mendapat tekanan batin dan traumatis dari lingkunganya. Setiap hari ia hanya duduk menatap jendela. Entah apa yang dilihatnya. Terkadang Nila tersenyum-senyum sendiri hingga tertawa terpingkal-pingkal.

Mungkin hanya kebiasaan inilah yang bisa menjadi pelipur laranya. Mungkin juga Nila sudah menemukan dunia kecilnya meskipun ia hanya bisa melihatnya dari kejauhan. Baginya, dunia luar sangat mengerikan untuk didekati. Tak jarang isak tangisnya pecah membahana. Hatinya terluka sudah terlalu dalam.

Bulan...
Kau selalu datang setiap malam
Menyaksikan bermacam macam kisah
Kau selalu melihat dari atas sana, kan?
Aku sering memandangmu dari jendela kamarku
Apakah kau tahu bulan, bagaimana akhir dari kisahku?

Tulis Nila di buku diary miliknya.

Baca Juga: [PROSA] Balada Duduk Berdua

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Lusa Indrawati Photo Writer Lusa Indrawati

When the world around you is full of anger, chaos and hopelessness, I hope you can take a moment and read my beautiful world that I have written for you to make your world a bit brighter.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Kidung Swara Mardika

Berita Terkini Lainnya