[PUISI] Elegi Hujan

Selepas hujan pergi meninggalkan genangan

1/

Selepas hujan pergi meninggalkan genangan
Seketika itu juga  kenanganmu muncul di sudut ingatan
Kau tahu, saat hujan jatuh menjadi genangan
Saat itulah rinduku luruh mencari bayang 

Aku masih ingat, kau dulu suka sekali dengan hujan
Kau sering berkata dengan datangnya hujan kita bisa bermain dan tertawa lepas di bawah pancaran airnya
Kita bisa saling menunggu reda untuk bersama  menabur harapan dan mengukirnya
Kau selalu berucap seperti itu

2/

Bagiku dulu kau adalah tempat persinggahanku untuk mengakhiri penantianku
Nyatanya, semenjak itu aku tak lagi melihat terbit senyummu
Aku tak lagi melihat wajah sendumu
Kau menghilang bersama denting hujan  seiring musim  bergantian
Aku sering bertanya dalam hati
Masihkah kau di sana merasakan hujan di langit yang sama dari kejauhan ?
Masihkah kau sering melihat pelangi yang dulu kita saksikan?

Kau tahu, di sini aku sepi sendiri menyaksikan pelangi selepas hujan pergi
Mungkin pertemuan kita hanya sekilas
Tidak untuk tinggal dan membekas
Di sini aku berdoa
Semoga kau bahagia entah dengan bersamaku atau dia

Baca Juga: [PUISI] Jingga Itu Tanda?

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Lusa Indrawati Photo Writer Lusa Indrawati

When the world around you is full of anger, chaos and hopelessness, I hope you can take a moment and read my beautiful world that I have written for you to make your world a bit brighter.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Kidung Swara Mardika

Berita Terkini Lainnya