[PUISI] Pasi

Kau pergi menanam biji sunyi, menanam luka di palung hati

Juli ini basah oleh air mata tumpah Kuyup oleh kenangan membungkus resah

Gerimis sore turun melukis kelabu
Pilu memenuhi rongga dadaku

Angin berembus gigil menusuk tubuh
Membawa kepal luka begitu dalam
Menghantam perasaan
Mengaburkan tawa dan senyuman
Bayangan masa lalu menguar serupa jarum, menusuk memori perlahan menumbuhkan sakit tiada tertahan

Juli ini basah oleh air mata tumpah
Bayangan wajahmu masih menari di kepalaku
Dulu saat kita berbincang, kita sering bicara perihal masa depan
Katamu kau ingin membangun rumah kebahagiaan sebagai aku penghuninya
Di sana, hanya akan ada tawa dan keriangan

Nyatanya, yang tersisa semuanya pasi sepucat gerimis ini
Kau pergi menabur biji sunyi
Menanam luka di palung hati

Baca Juga: [PUISI] Catur Teratur

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Lusa Indrawati Photo Writer Lusa Indrawati

When the world around you is full of anger, chaos and hopelessness, I hope you can take a moment and read my beautiful world that I have written for you to make your world a bit brighter.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Kidung Swara Mardika

Berita Terkini Lainnya