[PUISI] Sekantong Purnama
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Warna langit masih menyisakan kelabu
Sinar matahari bersembunyi malu-malu
Dedaunan masih basah oleh sisa-sisa hujan yang redup bersama desau angin yang berembus
Semakin dingin
Jika ku ingat kerling matanya
Ia selalu menyisakan tawa
Bersahabat dengan air mata
Ia tidak pernah lelah
Mengarungi lautan kehidupan yang menghempaskannya berkali-kali
Menguras emosi dan hati nurani
Gadis bermata sendu berwajah pilu
Bermandikan racun madu
Mengitari romansa hidup yang berliku-liku
Ia selalu menggenggam sekantong purnama di tangannya
Karena percaya suatu saat dapat tersenyum bahagia
Untuk mendapatkan kebahagiaan memang butuh perjuangan
Seperti taman yang mekar oleh bunga-bunga
Sebelum ia tumbuh dan mekar
Matahari memulasnya dengan segala masam cuaca
Hingga akhirnya terciptalah bunga indah nan jelita
Gadis bermata sendu
Menginginkan kebahagiaan bersahabat dengan penderitaan
Baca Juga: [PUISI] Perihal Dama
Editor’s picks
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.