[PUISI] Seorang Pemustaka dan Kupu-Kupu yang Beterbangan di Perutnya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Rekam kembali dalam benak yang payah
Sekadar niat mencari referensi terkait tugas dari dosen yang sudah biasa menelanku
Di tengah perkuliahan, namun, lain hari itu ketika kujumpai buku yang dicari menyibak di antara rak kayu cokelat
Segera kusambar sebelum terlambat
Lalu hening
Bersisa tegang kendati aku tak ingin bersitegang dan kosong meski kepalaku sudah terbiasa tanpa isi
Pikiranku tak mau berfungsi
Hanya terasa aneh tiba-tiba di antara jemari
Apa-apaan ini?
Kuteguk liur tanpa tersadar berusaha merobek jarak
Tetapi panas menjalar cepat ke segala sisi mulai dari kepala hingga kaki
Tiba-tiba terlupa akan tuju untuk apa aku jauh-jauh datang
mengoyak ruang
Bodoh, bodoh, bodoh
Terlalu lama aku terbuai dalam lamun
Hilang sudah dari pandangan gadis manis yang buat sejenak aku mabuk kepayang
Sungguh tiada radar namamu
Terlanjur lunglai aku bersama buku Carl S. Warren
Menemui pustakawan di ujung pintu
Baca Juga: [PUISI] Tersisa Kenang dalam Matamu
Editor’s picks
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.